Kamis, 30 Juli 2020

CIRI CIRI ISTRI YANG BAIK

Berikut 3 Ciri Istri Paling Baik, Dambaan Suami yang Mengantarkannya Menuju Surga

Seseorang yang berkeinginan menikah tentu berharap mendapatkan pasangan yang terbaik dalam membangun mahligai keluarga sakinah.

Seorang perempuan berharap mendapatkan laki-laki yang saleh, pun sebaliknya seorang laki-laki berharap mendapatkan isteri yang salehah.

Dalam hal ini Islam adalah agama yang mengatur segala hal, dari mulai hal yang kecil hingga hal yang besar, dari urusan bersuci hingga urusan pernikahan bahkan memilih wanita yang cocok yang kelak mengantarkan seorang suami masuk ke surganya Allah SWT.

Baca Juga: Fakta Dibalik Misteri Air Zam-Zam, Tidak Pernah Habis Bahkan Bisa Tenggelamkan Seisi Dunia

Lantas ciri-ciri perempuan seperti apakah yang paling baik menurut Islam? Terkait hal ini Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah haditsnya:

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّذِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِيمَا يَكْرَهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya; “Wanita yang bagaimana yang paling baik?” Beliau menjawab: “Jika dipandang (suami) ia menyenangkan, jika diperintah ia taat, dan ia tidak menyelisihi suaminya dalam perkara-perkara yang dibencinya, baik dalam diri maupu harta” (HR. Ahmad).

Baca Juga: Kunci Memperoleh Kekayaan Menurut Islam, Salah Satunya Menikah

Dari hadits di atas, setidaknya ada tiga ciri wanita yang baik menurut Rasulullah, yaitu:

Halaman:
1
2
3
Selanjutnya

BAGAIMANA IDUL ADHA JATUH PADA HARI JUM'AT

Ustadz Yachya Yusliha
30 Juli 2020, 

Umat Islam melaksanakan shalat Jumat berjamaah dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Pusdai, Bandung, Jawa Barat, 


Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI memutuskan Hari Raya Idul Adha 1441 H jatuh pada hari Jumat tanggal 31 Juli 2020 sesuai dengan hasil sidang itsbat yang dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Juli 2020.

Seperti diketahui bersama, ada beberapa pendapat terkait kewajiban shalat jumat apabila bersamaan dengan Hari Raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha.

Perbedaan pendapat di kalangan umat Islam lumrah terjadi, yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menyikapi hal tersebut dan menjalankan sesuai dengan yang menjadi keyakinan kita.

Baca Juga: Keistimewaan Hari Arafah, Tebus Dosa 2 Tahun Hingga Surga Arrayyan

Baca Juga: Berikut 3 Ciri Istri Paling Baik, Dambaan Suami yang Mengantarkannya Menuju Surga


Terkait kewajiban shalat jumat yang bertepatan dengan hari raya para ulama menjelaskan hal tersebut, diantaranya:

إذا اتفق يوم عيد يوم جمعة فالأصح عند الشافعي أن الجمعة لا تسقط عن اهل البلد بصلاة العيد. و أما من حضر من أهل القرى فالراجح عند سقوطها عنهم. فأذا صلوا العيد جاز لهم أن ينصرفوا و يتركوا الجمعة. و قال أبو حنيفة يوجب الجمعة على أهل القرى ولا على أهل البلد بل يسقط فرض الجمعة بصلاة العيد و يصلون الظهر. و قال عطاء الجمعة و الظهر معا فى ذلك اليوم فلا صلاة بعد العيد إلا العصر

Baca Juga: Keistimewaan Membaca Surah Yusuf, Salah Satunya Akan Dihindari dari Azab Besar Pada Hari Kiamat

“Jika Hari Raya bertepatan dengan hari Jum’at, maka pendapat yang paling shahih (valid) menurut Imam Syafi’i adalah, bahwa shalat ‘Id tidak menggugurkan kewajiban shalat Jum’at atas penduduk kota. 

Adapun orang-orang yang datang dari pedesaan, tidak berkewajiban untuk melaksanakan shalat Jum’at. 

Oleh karena itu, sesudah shalat ‘Id mereka diperbolehkan pulang ke desanya masing-masing tanpa dibebani kewajiban untuk melaksanakan shalat Jum’at. 

Menurut Imam Abu Hanifah, orang-orang kota tetap berkewajiban untuk melaksanakan shalat Jum’at. 

Menurut Imam Ahmad ,Shalat ‘Id dapat menggugurkan shalat Jum’at, bagi penduduk kota maupun desa. 

Oleh karena itu mereka tidak berkewajiban melaksanakan shalat Jum’at, tetapi cukup shalat Dzuhur.

Sementara itu Imam Atha’ berpendapat, bahwa shalat ‘Id dapat menggugurkan kewajiban shalat Jum’at dan shalat Dzuhur sekaligus.

Oleh karena itu, sesudah melaksanakan shalat ‘Id mereka tidak wajib menjalankan shalat apapun kecuali shalat ‘Ashar”.

Halaman:


Kamis, 23 Juli 2020

Doa Minta Ilmu yang Bermanfaat

 

Doa Minta Ilmu yang Bermanfaat

Untuk sendiri

اَللهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً وَرِزْقًا وَاسِعًا وَاِلَى الْخَيْرِ قَرِّبْنى وَعَنِ الشَّرِّ بَعِّدْنى 

 

*Alloohumma Innii As-Aluka 'Ilman Naafi'an Wa 'Amalan Mutaqobbalan Wa Rizqon Waasi'an Wa Ilal Khoiri Qorribni Wa 'Anisy Syarri Ba'idni*

 
Artinya :

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang diterima, rizqi yang luas, dan dekatkanlah aku ke perilaku yang baik serta jauhkanlah aku dari perbuatan yang jelek.

 

Doa Minta Ilmu yang Bermanfaat

*Untuk bersama-sama*

اَللهُمَّ اِنِّا نسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً وَرِزْقًا وَاسِعًا وَاِلَى الْخَيْرِ قَرِّبْنا وَعَنِ الشَّرِّ بَعِّدْنا

 

*Alloohumma Innaa Nas-Aluka 'Ilman Naafi'an Wa 'Amalan Mutaqobbalan Wa Rizqon Waasi'an Wa Ilal Khoiri Qorribnaa Wa 'Anisy Syarri Ba'idnaa*

 
Artinya :

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang diterima, rizqi yang luas, dan dekatkanlah kami ke perilaku yang baik serta jauhkanlah kami dari perbuatan yang jelek.

Senin, 13 Juli 2020

7 GOLONGAN YANG AKAN MENDAPAT PERLINDUNGAN ALLĀHU SWT DI HARI KIAMAT

Sesungguhnya banyak sekali jalan menuju surga bagi umat Islam, karena Allah SWT telah menurunkannya ke dalam Alquran dan Hadis. Berikut ini merupakan tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah di hari kiamat.

Diriwayatkan dalam Hadis Muslim, "Pada hari kiamat, matahari diturunkan dan berlantaikan timah sehingga orang-orang akan berkeringat. Namun Allah akan memberikan naungan kepada tujuh golongan :

1. Imam yang adil.
2. Pemuda yang tunduk dengan beribadah kepada Allah.
3. Seorang laki-laki yang hatinya digantungkan di masjid, yaitu selalu senang beribadah ke masjid.
4. Dua orang laki-laki yang berkumpul untuk ibadah dan berpisah juga karena Allah.
5. Seorang lelaki yang takut akan melanggar perintah Allah saat digoda oleh perempuan.
6. Orang yang merahasiakan sedekahnya.
7. Seseorang yang saat mengingat Allah takut akan siksaan api neraka.

Dari ketujuh golongan tersebut, kita diberikan pilihan untuk mengikuti golongan manakah yang akan membawa kita kepada naungan Allah di hari kiamat nanti.

Selasa, 07 Juli 2020

DO'A MINTA ILMU YANG MANFAAT

 

Doa Minta Ilmu yang Bermanfaat

*Untuk sendiri*

اَللهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً وَرِزْقًا وَاسِعًا وَاِلَى الْخَيْرِ قَرِّبْنى وَعَنِ الشَّرِّ بَعِّدْنى 

 

*Alloohumma Innii As-Aluka 'Ilman Naafi'an Wa 'Amalan Mutaqobbalan Wa Rizqon Waasi'an Wa Ilal Khoiri Qorribni Wa 'Anisy Syarri Ba'idni*

 
Artinya :

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang diterima, rizqi yang luas, dan dekatkanlah aku ke perilaku yang baik serta jauhkanlah aku dari perbuatan yang jelek.

 

Doa Minta Ilmu yang Bermanfaat

*Untuk bersama-sama*

اَللهُمَّ اِنِّا نسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً وَرِزْقًا وَاسِعًا وَاِلَى الْخَيْرِ قَرِّبْنا وَعَنِ الشَّرِّ بَعِّدْنا

 

*Alloohumma Innaa Nas-Aluka 'Ilman Naafi'an Wa 'Amalan Mutaqobbalan Wa Rizqon Waasi'an Wa Ilal Khoiri Qorribnaa Wa 'Anisy Syarri Ba'idnaa*

 
Artinya :

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang diterima, rizqi yang luas, dan dekatkanlah kami ke perilaku yang baik serta jauhkanlah kami dari perbuatan yang jelek.

Senin, 06 Juli 2020

TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 34

TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 34

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوا لِأَادَمَ فَسَجَدُوٓا إِلَّآ إِبْلِيسَ 
أَبٰى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِينَ

wa iz qulnaa lil-malaaa`ikatisjuduu li`aadama fa sajaduuu illaaa ibliis, abaa wastakbaro wa kaana minal-kaafiriin

"(Dan) ingatlah! (Ketika Kami berfirman kepada para malaikat, Sujudlah kalian kepada Adam!) Maksudnya sujud sebagai penghormatan dengan cara membungkukkan badan, (maka mereka pun sujud, kecuali Iblis) yakni nenek moyang bangsa jin yang ada di antara para malaikat, (ia enggan) tak hendak sujud (dan menyombongkan diri) dengan mengatakan bahwa ia lebih mulia daripada Adam (dan Iblis termasuk golongan yang kafir) dalam ilmu Allah Taala."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 34)

*Yachya Yusliha Arcamanik Bandung*

TASFIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 33

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَالَ يٰٓئَادَمُ أَنۢبِئْهُمْ بِأَسْمَآئِهِمْ  ۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُمْ بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّىٓ أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ
qoola yaaa aadamu ambi`hum bi`asmaaa`ihim, fa lammaaa amba`ahum bi`asmaaa`ihim qoola a lam aqul lakum inniii a'lamu ghoibas-samaawaati wal-ardhi wa a'lamu maa tubduuna wa maa kungtum taktumuun

"(Allah berfirman, Hai Adam! Beritahukanlah kepada mereka) maksudnya kepada para malaikat itu (nama mereka) yakni benda-benda itu. Maka disebutnya satu persatu menurut nama masing-masing berikut hikmah diciptakannya oleh Allah. (Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama benda-benda itu, Allah berfirman) kepada mereka guna mencela mereka, (Bukankah sudah Kukatakan kepada kalian bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi) maksudnya mengetahui barang yang tersembunyi pada keduanya, (dan mengetahui apa yang kamu lahirkan) yaitu ucapan yang kamu keluarkan, yaitu, 'Kenapa hendak Engkau jadikan...dan seterusnya' (dan apa yang kamu sembunyikan.) yaitu ucapan yang kamu sembunyikan, seperti Allah tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih pandai dari kami."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 33)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Minggu, 05 Juli 2020

kali ini menerangkan Alam alam yang akan di lalui manusia simak penjelasannya


 Pada pengajian Tafsir Jalalain,  menjelaskan ada empat alam yang dialami oleh manusia.

 Alam pertama adalah alam dzuriyah, di mana manusia masih berada dalam rahim ibu. Karena itu, ibu menjadi kunci dalam kehidupan kita. "Seperti yang dijelaskan dalam pepatah bahwa syurga di bawah telapak kaki ibu.

 Kalau ibu merasa ridha akan apa yang kita kerjakan, maka pekerjaan kita akan dilancarkan.

 Begitupun sebaliknya," 


Oleh karena itu ada tradisi yang sudah biasa, pada usia empat bulan dalam kandungan, yaitu masa ditiupnya ruh kedalam rahim ibu. 

"Dan dalam usia tujuh bulan, dianjurkan untuk berdoa kepada Allah swt agar si jabang bayi selamat dan menjadi anak yang salih-salihah," tambahnya. 



Alam yang kedua adalah alam dunia. Ketika keluar dari rahim ibu, langsung dibacakan adzan di telinga bayi, agar bayi tidak kaget dengan dunia yang banyak maksiat dan sangat berbeda dengan alam dzuriyah. 

Makanya bayi pasti menangis ketika baru dilahirkan. 

"Alam dunia merupakan alam tempat manusia bercocok taman amal kebaikan untuk dipanen diakhirat," 

 Selanjutnya alam yang ketiga adalah alam barzakh (alam kubur). 

 di alam ini merupakan alam antara dunia dan akhirat. 

Setiap orang pasti mengalaminya. 

Jika tidak mendapat kubur yang nikmat (raudhatun min riyadiljannah), maka akan mendapat kubur seperti jurang api neraka. 

Adapun alam keempat adalah alam akhirat, yaitu ditandai dengan hari kiamat.

 "Di dalamnya terdapat yaumul baats (hari berbangkit), yaumul mizan (hari pertimbangan amal)," terangnya. 

Semoga bermanfaat Ustadz Yachya Yusliha YD1JNI


Sabtu, 04 Juli 2020

KEHEBATAN SHOLAWAT

Shalawat yang dianugerahi, mengagungkan, atau menerima untuk Alllah. Membaca shalawat nabi, harus disetujui atau mengagungkan nabi sesuai perintah Alllah SWT. Setiap saat yang tepat untuk membaca shalawat adalah setiap pagi dan sore hari jumlah-banyaknya, jika dapat bacalah setiap kunjungan 300x atau minimal 100x.

Untuk kamu yang mau membaca Al Quran lebih mudah, Umroh.com punya solusinya hanya tinggal unduh aplikasi gratis bisa langsung membaca bacaan Al Quran.

Dalam Kitab Sebagai Safinah Al Qadir iyah, Syeikh Abdul Qadir Al Jailani menjelaskan tentang keutamaan-keutaman bershalawat kepada Rasulullah SAW dengan mendukung apa yang telah dipromosikan oleh Ibnu Furhan dalam kitab Haqa'iq Al Anwar. Dia menyebut 42 keutamaan dan keuntungan bershalawat kepada Nabi. Menurutnya, Membaca shalawat bagi Nabi membuahkan banyak faedah yang bisa dipetik oleh seorang hamba:

  1. Bershalawat untuk Nabi berarti melaksanakan perintah Allah SWT.
  2. Bershalawat untuk Nabi yang dimaksudkan untuk Allah yang bershalawat untuk Nabi.
  3. Bershalawat untuk Nabi yang dimaksudkan sebagai malaikat-malaikat-Nya yang bershalawat untuk Nabi.
  4. Mendapat balasan 10 kali lipat shalawat dari Allah SWT untuk diri kita sendiri pada setiap shalawat yang kita ucapkan.
  5. Allah akan menaikkan derajat orang yang membaca shalawat 10 tingkat lebih tinggi ..
  6. Mendapat 10 catatan kehormatan.
  7. Allah SWT merekamkan 10 dosa keburukan.
  8. Berpeluang besar doanya akan dikabulkan Allah SWT.
  9. Shalawat adalah syarat utama mendapat syafaat dari Rasulullah SAW.
  10. Shalawat adalah persyaratan untuk mendapat ampunan Allah dan akan menutup segala aib.
  11. Shalawat adalah persyaratan untuk mendapat perlindungan dari segala hal yang ditakutinya.
  12. Shalawat adalah persyaratan bagi yang dekat dengan Rasulullah SAW.
  13. Nilai shalawat sama dengan nilai sedekah.
  14. Shalawat adalah alasan bagi Allah dan para malaikat untuk membacakan shalawat balasan.
  15. Shalawat adalah syarat bagi jiwa dan raga bagi pembacanya.
  16. Terpenuhinya segala keinginan.
  17. Shalawat  adalah alasan seseorang menerima kabar baik tentang dia akan menerima surga.
  18. Shalawat adalah faktor yang diperoleh keselamatan di Hari Kiamat.
  19. Shalawat adalah alasan bagi Rasulullah SAW untuk meminta shalawat balasan.
  20. Shalawat dapat membuat pembacanya teringat akan semua hal yang dilupakannya.
  21. Shalawat dapat membuat harumnya pertemuan majelis dan orang-orang yang hadir tidak mendapat kerugian di Hari Kiamat kelak.
  22. Shalawat dapat memulihkan kemiskinan dan kefakiran bagi pembacanya.
  23. Shalawat dapat memutar julukan orang kikir kompilasi shalawat dibacakan.
  24. Shalawat menjadi penyelamat dari doa pertahanan Rasulullah bagi orang yang membaca shalawat
  25. Shalawat akan mengiringi perjalanan pembacanya ke atas jembatan menuju surga dan akan menjauh dari orang yang tidak membaca.
  26. Shalawat akan menghilangkan keburukan-keburukan di majelis pertemuan yang tidak dimulai dengan menyebut nama Allah dan Rasul-Nya.
  27. Shalawat adalah penyempurnaan pahala dari sebuah percakapan yang dimulai dengan menyebut nama Allah dan membaca shalawat untuk Rasul-Nya.
  28. Shalawat adalah faktor yang dapat menyelematkan kompas hamba di atas jembatan menuju surga.
  29. Tambahkan status sebagai pembenci shalawat.
  30. Shalawat adalah alasan bagi Allah untuk mengumumkan penghargaan bagi pembaca Shalawat adalah di hadapan semua orang, baik di bumi maupun di langit.
  31. Shalawat dapat mendatangkan rahmat Allah.
  32. Shalawat dapat mendatangkan berkah.
  33. Shalawat dapat melanggengkan dan mempertebal cinta pada Rasulullah SAW di mana cinta ini menjadi pokok keimanan.Dan, keimanan siapa pun yang tidak memiliki cinta pada Nabi.
  34. Shalawat dapat memikat hati Rasulullah agar dapat menerima dirinya.
  35. Shalawat mendatangkan hidayah dan menghidupkan hati yang telah mati.
  36. Shalawat adalah syarat agar nama pembacanya disebut-sebut di hadapan Rasulullah SAW.
  37. Shalawat dapat memantapkan iman dan Islam serta membacanya sama dengan memberi hak yang pantas diterima oleh Rasulullah SAW.
  38. Shalawat merupakan bentuk syukur kita atas segala nikmat dari Allah SWT.
  39. Bacaan shalawat mengandung dzikir, syukur dan pengakuan atas nikmat Allah SWT.
  40. Shalawat yang dibaca seorang hamba adalah bentuk doa dan permohonan kepada Allah, doa yang dipersembahkan bagi Nabi SAW dan tak jarang pula untuk dirinya sendiri, karena shalawat dapat mendatangkan tambahan pahala.
  41. Shalawat adalah buah paling manis dan faedah paling utama yang dapat didatangkan dari pembacaan shalawat atas Nabi adalah terlampir.
  42. Memperbaiki bacaan shalawat atas Nabi SAW menjadikannya satu pencapaian dengan Syeikh Murabbi (guru spiritual).

Di Aplikasi Umroh.com kamu juga bisa melihat Arah kiblat lho. Dapat mengunduh aplikasi gratis Umroh.com di sini!

Manfaat dan Keistimewaan Shalawat Nabi

Shalawat untuk Nabi Tercinta shallallahu'alaihi wasallam memiliki banyak manfaat dan keistimewaan baik didunia maupun diakhirat. Diantara Manfaat / Keistimewaan shalawat yang dapat diperoleh didunia adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai perwujudan perintah Allah ta'ala untuk banyak-banyak bershalawat dan bertaslim untuk Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam.
  2. Shalawat merupakan salah satu sebab terkabulnya doa seorang hamba jika ia mengawali doanya dengan shalawat.
  3. Dengan shalawat, lisan senantiasa basah dengan menyebut sang kekasih tercinta, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam.
  4. Shalawat mendatangkan ketenangan jiwa dan pikiran serta kelezatan iman dan ketaatan / ibadah.
  5. Shalawat memenuhi majelis / perkumpulan dengan cahaya rahmat, dan keberkahan.
  6. Shalawat selalu mengingatkan diri kita sendiri terhadap Rasulullah yang tercinta, sehingga dapat meninggikan semangat beribadah, dan berakhlak dengan akhlak yang mulia, serta berjihad / bersungguh-sungguh dalam hidup ini dengan setinggi-tinggi jihad demi jihadnya Nabi kita shallallahu'alaihi wasallam.

Jumat, 03 Juli 2020

RAHASIA SUJUD KETIKA SHOLAT

R A H A S I A  S U J U D
K E T I K A      S H O L A T


1. Sujud melibatkan 5 anggota badan yang bertumpu pada bumi, yaitu :
 - dahi,
 - hidung,
 - kedua telapak tangan,
 - lutut, dan
 - kedua ujung kaki (jari).


2. Sujud adalah konsep :
- merendahkan diri,
- memuji Allah SWT, dan
- memohon segala macam hajat kepada Allah swt.


3. Sekaligus, mengikis sifat tercela :                                                 - riya,                                                                                       - sombong,                                                                                                          - ujub, dan 
- takabur dan lain-lain.


4. Dr Fidelma O'Leary, Phd Neuroscience dari St Edward's University, telah menjadi mu'allaf, karena hasil riset mendapati fakta tentang manfaat sujud bagi kesehatan.


5. Dalam kajiannya ditemukan bahwa ada beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki darah dan urat saraf ini hanya dimasuki darah ketika manusia bersujud.

 
6. Tetapi urat saraf ini hanya memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja, yaitu pada waktu-2 sholat yang telah ditetapkan (subuh, zuhur, asar, maghrib dan Isya').

SubhanAllah...


7. Jadi, siapa yang tidak solat maka urat saraf ini tidak menerima darah sehingga otaknya tidak berfungsi secara normal maksimal.


8. Salah satu indikasinya adalah timbul macam-macam gejala sosial di masyarakat yg tidak solat saat ini.


9. Karena letak otak di atas jantung, "maka kata Prof Hembing : jantung hanya mampu menyalurkan 20% darah ke otak manusia, maka dibantu lagi dengan sujud yang lebih lama agar dapat menambah kekuatan aliran darah ke otak."


10. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Rasulullah saw, supaya kita sujud berlama-lama pada raka'at terakhir.


11. Manfaat sujud berlama-lama ini adalah untuk :

1. Mencegah pening, 
2. Terhindar migrain,
3. Menyegarkan otak,
4. Menajamkan akal dan 
fikiran (lebih sensitif),
5. Melonggarkan sistem 
pernafasan,
6. Memperbaiki kandung rahim yang turun,
7. Menjaga dan menguatkan kedudukan
bayi dalam kandungan.
8. Menghindarkan kandungan sungsang dan lain lain.


12. Dan yang menakjubkan, jika kita memperhatikan, bentuk urat saraf yang ada dalam otak kita berbentuk seperti orang yang sedang sujud...

SUBHANALAH

Kamis, 02 Juli 2020

SYETAN MUSUH MANUSA NU NYATA

JIHAD MELAWAN SYAITHAN 

Oleh Ustadz Yachya Yusliha 

Sadarkah kita, bahwa setiap diri ini memiliki musuh besar ? Musuh yang sangat menginginkan kita sesat dan celaka. Musuh yang tidak terlihat, tapi memiliki banyak tipu-daya dan cara untuk mencapai tujuannya.

 Itulah syaithan (setan). Allâh Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan manusia agar tidak tergoda olehnya. Allâh Azza wa Jalla berfirman

 : يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ 

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah berhasil mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga.

 [al-A’râf/7: 27] Oleh karena itu, dengan rahmat-Nya, Allâh Azza wa Jalla memerintahkan manusia untuk menjadikan syaithan sebagai musuh. karena memang sebenarnya, syaithan musuh bagi manusia. 

Allâh Azza wa Jalla berfirman

: إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

 Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh nyata bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. 

[Fâthir/35:6] Bagaimana sepak terjang musuh terhadap lawannya ? Semua orang sudah tahu jawabannya yaitu berusaha sekuat tenaga agar lawannya ditimpa segala keburukan dan terlepas dari semua kebaikan.

 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengomentari ayat di atas, “Perintah Allâh untuk menjadikan syaithan sebagai musuh ini sebagai peringatan agar (manusia) mengerahkan segala kemampuan untuk memerangi dan melawannya. 

Sehingga syaithan itu seolah-olah musuh yang tidak pernah berhenti dan tidak pernah lalai”. [Zâdul Ma’âd, III/6] Dalam menjalankan aksinya menyesatkan dan membinasakan manusia, syaithan memiliki dua senjata yaitu syubhat dan syahwat. 

Oleh karena itu, orang yang ingin selamat harus berjihad melawan syaithan dengan bersenjatakan ilmu dan mentazkiyah (membersihkan) jiwanya. Ilmu nafi’ (yang yang bermanfaat) akan membuahkan rasa yakin, yang akan menolak syubhat. 

Sedangkan tazkiyatun nafs akan melahirkan ketakwaan dan kesabaran, yang membuatnya mampu mengendalikan syahwat. 

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Jihad melawan syaithan memiliki dua tingkatan : Pertama, menolak syubhat dan keraguan yang dilemparkan syaithan kepada hamba; Kedua, menolak syahwat dan keinginan-keinginan jelek yang dilemparkan syaithan kepada hamba. 

Jihad yang pertama akan diakhiri dengan keyakinan, sedangkan jihad yang kedua akan diakhiri dengan kesabaran. Allâh Azza wa Jalla berfirman 

: وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ 

Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar.

 Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. [as-Sajdah/32:24] Allâh Azza wa Jalla memberitakan bahwa kepemimpinan agama hanya bisa diraih dengan kesabaran (dan keyakinaan), kesabaran akan menolak syahwat dan keinginan-keinginan jelek, dan keyakinan akan menolak keraguan dan syubhat.” [Zâdul Ma’âd III/10] Jadi senjata manusia untuk melawan syaithan adalah ilmu dan kesabaran. 

Ilmu yang bersumber dari kitabullâh dan sunnah Rasul-Nya. Kemudian mengamalkan ilmu tersebut sehingga jiwa menjadi bersih dan suci, dan menumbuhkan kesabaran.

 Itulah cara menghadapi tipu daya syaitan secara global, sedangkan secara rinci adalah sebagai berikut :

 1. Beriman Dan Mentauhidkan Allâh Dengan Benar Sesungguhnya seluruh kekuatan, kekuasaan, kesempurnaan hanyalah milik Allâh Azza wa Jalla.

 Oleh karena itu, seorang hamba yang ditolong dan dilindungi oleh Allâh, tidak akan ada yang mampu mencelakainya.

 Inilah senjata pertama dan utama seorang mukmin dalam menghadapi syaithan yaitu beriman dengan benar kepada Allâh, beribadah dengan ikhlas kepada-Nya, bertawakkal hanya kepadaNya dan beramal shalih sesuai aturan-Nya. 

Allâh Azza wa Jalla memberitakan bahwa syaithan tidak memiliki daya terhadap hamba-hamba Allâh yang beriman dan mentauhidkan-Nya. Allâh berfirman.

 إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ 

“Sesungguhnya syaitan itu tidak ada memliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya.

 [an-Nahl/16: 99] Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Ketika Iblis tahu bahwa dia tidak memiliki jalan (untuk menguasai) orang-orang yang ikhlas, dia mengecualikan mereka dari sumpahnya yang bersyarat untuk menyesatkan dan membinasakan (manusia).

 Iblis mengatakan, 

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ﴿٨٢﴾إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ

 “Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlash [Shâd/38: 82-83] Allâh Azza wa Jalla berfirman

 : إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلاَّ مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ

 Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu (Iblis) terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti-mu, yaitu orang-orang yang sesat. [al-Hijr/15:42] Maka ikhlas adalah jalan kebebasan, islam adalah kendaraan keselamatan, dan iman adalah penutup keamanan. [al-‘Ilmu, Fadhluhu Wa Syarafuhu, hlm. 72-74, tansiq: Syeikh Ali bin Hasan Al-Halabi]

 2. Berpegang Teguh Kepada Al-Kitab Dan As-Sunnah Dengan Pemahaman As-Salafush Shalih Ketika Allâh Azza wa Jalla menurunkan manusia di muka bumi, sesungguhnya Dia menyertakan petunjuk untuk mereka.

 Sehingga manusia hidup di dunia ini tidak dibiarkan begitu saja, tanpa bimbingan, perintah dan larangan. 

Allâh Azza wa Jalla menurunkan kitab suci dan mengutus para Rasul yang membawa peringatan, penjelasan dan bukti-bukti. 

Barangsiapa berpaling dari peringatan Allâh, maka dia akan menjadi mangsa syaithan dan dijerumuskan ke dalam kecelakaan abadi.

 Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

 وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

 “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb yang Maha Pemurah (al-Qur’ân), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.

 [az-Zukhruf/43: 36] Oleh karena itu, jalan selamat dari tipu daya syaithan adalah dengan mengikuti jalan Allâh, mengikuti al-Kitab dan as-Sunnah dengan pemahaman as-salafush shâlih. 

Allâh Azza wa Jalla berfirman وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا 

“Dan barangsiapa menentang rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min (yaitu jalan para sahabat), Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali. [an-Nisâ’/4: 115] 

3. Berlindung Kepada Allâh Dari Gangguan Syaithan. Inilah sebaik-baik jalan untuk menyelamatkan diri dari syaithan dan tentaranya, memohon perlindungan kepada Allâh Azza wa Jalla , karena Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui dan Maha Berkuasa.

 Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Makna “aku berlindung kepada Allâh dari syaithan yang dilaknat” yaitu aku meminta perlindungan kepada Allâh dari syaithan yang dilaknat yang menggangguku pada agamaku atau pada duniaku, atau menghalangiku dari melakukan sesuatu yang diperintahkan (Allah Azza wa Jalla) kepadaku, atau mendorongku melakukan apa terlarang bagiku. Karena tidak ada yang bisa mencegah syaithan dari manusia kecuali Allâh.

 Oleh karena itu, Allâh Azza wa Jalla memerintahkan untuk mengambil hati dan bersikap lembut kepada syaithan manusia, dengan melakukan kebaikan kepadanya, agar tabi’atnya (yang baik) menolaknya dari gangguan (yang dia lakukan). 

Dan Allâh memerintahkan agar (manusia) berlindung kepada-Nya dari syaithan jin, karena dia tidak menerima suap dan perbuatan kebaikan tidak akan mempengaruhinya, karena dia memiliki tabi’at yang jahat, dan tidak akan mencegahnya darimu kecuali Yang telah menciptakannya.

” [Tafsir Ibnu Katsir, 1/14, penerbit: Darul Jiil, Beirut, tanpa tahun] Memohon perlindungan ini dilakukan secara umum pada setiap waktu, pada setiap diganggu oleh syaithan, dan juga dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang dituntunkan oleh Allâh dan Rasul-Nya. 

Allâh Azza wa Jalla berfirman

 : وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

 Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allâh. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

 [al-A’râf/7:200] Adapun waktu-waktu tertentu yang dituntunkan untuk beristi’adzah antara lain yaitu saat diganggu syaithan; adanya bisikan jahat; gangguan dalam shalat; saat marah; mimpi buruk; akan membaca al-Qur’an; akan masuk masjid; akan masuk tempat buang hajat; saat mendengar lolongan anjing dan ringkikan keledai; ketika akan berjima’; waktu pagi dan petang; isti’adzah untuk anak-anak dan keluarga; ketika singgah di suatu tempat; ketika akan tidur; dan lain-lain. 

Perincian dalil-dalil ini semua terdapat di dalam hadits-hadits yang shahih. 

4. Membaca Al-Qur’an Sesungguhnya syaithan akan lari menjauh dengan sebab bacaan Al-Qur’an, sebagaimana di dalam hadits sebagai berikut: 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ 

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Janganlah kamu menjadikan rumah-rumah kamu sebagai kuburan, sesungguhnya syaithan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya”. [HR. Muslim, no: 780] Syaithan telah membukakan salah satu rahasianya ini kepada Abu Hurairah, yang hal itu dibenarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . 

Syaithan mengatakan

: إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ ( اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الْآيَةَ فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ 

“Jika engkau menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat kursi (Allohu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum) sampai engkau menyelesaikan ayat tersebut, maka sesungguhnya akan selalu ada padamu seorang penjaga dari Allâh, dan syaithan tidak akan mendekatimu sampai engkau masuk waktu pagi”. [HR. Bukhari]

 5. Memperbanyak Dzikrulloh. Dzikrullah adalah benteng yang sangat kokoh untuk melindungi diri dari gangguan syaithan. Hal ini diketahui dari pemberitaan Allâh Subhanahu wa Ta’alaewat para RasulNya, antara lain lewat lisan Nabi Yahya Alaihissallam, sebagaimana hadits di bawah ini:

 عَنْ الْحَارِثِ الْأَشْعَرِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ أَنْ يَعْمَلَ بِهَا وَيَأْمُرَ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنْ يَعْمَلُوا بِهَا…وَآمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوا اللَّهَ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ الْعَدُوُّ فِي أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى إِذَا أَتَى عَلَى حِصْنٍ حَصِينٍ فَأَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ كَذَلِكَ الْعَبْدُ لَا يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ إِلَّا بِذِكْرِ اللَّهِ

 Dari Al-Harits Al-Asy’ari, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allâh memerintahkan Yahya bin Zakaria q dengan lima kalimat, agar beliau mengamalkannya dan memerintahkan Bani Israil agar mereka mengamalkannya (di antaranya)…”Aku perintahkan kamu untuk dzikrullah (mengingat/menyebut Allâh). 

Sesungguhnya perumpamaan itu seperti perumpamaan seorang laki-laki yang dikejar oleh musuhnya dengan cepat, sehingga apabila dia telah mendatangi benteng yang kokoh, kemudian dia menyelamatkan dirinya dari mereka (dengan berlindung di dalam benteng tersebut).

 Demikianlah seorang hamba tidak akan dapat melindungi dirinya dari syaithan kecuali dengan dzikrullah”. [HR.Ahmad] Maka jika anda ingin selamat dari tipu-daya dan gangguan syaithan, hendaklah selalu membasahi lidah anda dengan dzikrullah disertai konsentrasi dengan hati. 

6. Tetap Bersama Jama’ah umat Muslimin Bergabung dengan jama’ah umat Islam dalam melaksanakan berbagai ibadah yang dituntunkan dengan berjama’ah, merupakan salah satu cara menyelamatkan diri dari incaran syaithan. Karena sesungguhnya syaithan merupakan serigala yang akan menerkam manusia, sebagaimana serigala akan menerkam domba yang menyempal dari kelompoknya

. عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدِ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ قَالَ زَائِدَةُ قَالَ السَّائِبُ يَعْنِي بِالْجَمَاعَةِ الصَّلَاةَ فِي الْجَمَاعَةِ Dari Abu Darda’, 

dia berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada tiga orang di suatu desa atau padang, tidak didirikan shalat jama’ah pada mereka, kecuali syaithan menguasai mereka. Maka bergabunglah dengan jama’ah, karena sesungguhnya srigala itu akan memakan kambing yang menyendiri”. 

[HR. Abu Dawud, no: 547] 7. Mengetahui Tipu-Daya Syaithan Sehingga Mewaspadainya. Syaithan itu sangat berantusias menyesatkan manusia, ia habiskan waktunya dan segala kemampuannya dikerahkan untuk merusak manusia. 

Allâh Azza wa Jalla memperingatkan hamba-hambaNya yang beriman dari musuh bebuyutan tersebut dengan firmanNya

: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَن يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ 

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. [An-Nuur/24: 21] Salah satu cara menghindari tipu daya syaithan yaitu mengetahui dan membongkar tipu-daya itu sehingga dapat dihindari. 

Karena orang yang tidak mengetahui keburukan, dia akan mudah terjerumus dalam keburukan tersebut tanpa disadari. 

8. Menyelisihi Syaithan Dan Menjauhi Sarana-Sarananya Untuk Menyesatkan Manusia. 

Syaithan adalah musuh manusia. Oleh karena itu, kita wajib memposisikannya sebagai musuh.

 Allâh Azza wa Jalla berfirman

: يَآأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَيَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغُرُورُ

 Hai manusia, sesungguhnya janji Allâh adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allâh. 

[ Fathir: 5] Diantara realisasi dari hal diatas yaitu dengan menyelisihi perbuatan syaithan. 

Misalnya:
 • Syaithan makan dan minum dengan tangan kiri, maka selisihi dia dengan makan dan minum dengan tangan kanan. 

• Syaithan tidak melakukan qoilulah (istirahat di tengah hari), maka kita selisihi dengan melakukan qoilulah. 

• Tidak boros (tabdziir) karena orang yang berbuat tabdziir adalah saudarasyaithan. • Melakukan sesuatu dengan tenang dan hati-hati, karena sikap tergesa-gesa dari syaithan. 

• Hendaklah kita berusaha sekuat tenaga agar tidak menguap, karena itu dari syaithan. Dalil-dalil yang kami sebutkan ini, terdapat di dalam hadits-hadits yang shahih.

 Diantara realisasi sikap permusuhan terhadap syaithan adalah adalah menjauhi sarana-sarana yang digunakan oleh syaithan untuk menyesatkan manusia, seperti: musik, lagu dan khamer. 

9. Yakin Bahwa Tipu Daya Syaithan Itu Lemah Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا 

Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. [An-Nisa’: 76] Bagaimanapun lihainya syaithan dalam menebarkan perangkap-perangkapnya, kita harus yakin bahwa sebenarnya tipu daya syaithan itu lemah. 

Asalkan kita selalu mentaati Allâh Yang Maha Perkasa.

 Di antara kelemahan syaithan yaitu :
 • Dia tidak bisa membuka pintu yang dikunci dengan disertai doa (menyebut nama Allâh).
 • Dia juga tidak dapat makan bersama orang yang mengucapkan bismillah ketika hendak makan. 
• Juga tidak dapat bermalam di rumah yang dimasuki oleh penghuninya sambil membaca doa 

10. Taubat Dan Istighfar. Selama masih hidup, manusia senantiasa perlu bertaubat dan istighfar kepada Allah Azza wa Jalla, diriwayatkan dalam sebuah hadits:

 عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ إِبْلِيسَ قَالَ لِرَبِّهِ بِعِزَّتِكَ وَجَلَالِكَ لَا أَبْرَحُ أُغْوِي بَنِي آدَمَ مَا دَامَتِ الْأَرْوَاحُ فِيهِمْ فَقَالَ اللَّهُ فَبِعِزَّتِي وَجَلَالِي لَا أَبْرَحُ أَغْفِرُ لَهُمْ مَا اسْتَغْفَرُونِي

 Dari Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Iblis berkataepada Robbnya:

 “Demi kemuliaan dan keagunganMu, aku senantiasa akan menyesatkan anak-anak Adam selama ruh masih ada pada mereka”. 

Maka Allâh berfirman: 
“Demi kemuliaan dan keagunganMu, Aku senantiasa akan mengampuni mereka selama mereka mohon ampun kepadaKu”. [HR. Ahmad] Inilah sedikit keterangan tentang syaithan dan tipu-dayanya, semoga bermanfaat bagi kita semua. 

Aamiin. Wallahul Musta’an.