Minggu, 31 Mei 2020

DO'A KESAKTIAN PANCASILA.

DO'A UPACARA : PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA



DOA HARI PERINGATAN  KESAKTIAN PANCASILA
Senin, 1 juni 2020

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، حمد الشاكرين حمد الناعمين ، حمدا يوافي نعمه ويكافئ مزيده، يا ربنا لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك، اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.


Ya Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang.
Berkat  rahmat dan kasih sayang-Mu, pada hari ini kami rakyat Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila, sebagai ucapan syukur atas nikmat-Mu yang agung. Dengan syukur kiranya Engkau tambahkan nikmat-Mu dan keberkahannya kepada bangsa dan Negara kami.

Ya Allah, dalam suasana yang khidmat ini, kami memohon kiranya Engkau jadikan peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini sebagai momentum untuk memperkuat persatuan bangsa kami, agar kami dapat berkonsentrasi dan mengerahkan seluruh tenaga, pikiran dan semua potensi yang kami miliki untuk membangun negeri ini.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah.
Tekat kami sangat kuat dan upaya kami tak pernah berhenti untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu kami membangun negeri ini. Oleh karena itu, pertolongan dan bimbingan-Mu  terus kami dambakan agar cita-cita mereka dapat kami wujudkan.

Ya Allah, berikan kepada kami dan para pemimpin kami kekuatan iman serta keteguhan hati untuk menegakkan kebenaran dan menjunjung tinggi keadilan.

Tanamkan dalam diri kami  kearifan dalam berpikir, kecermatan dalam bertindak, serta kejujuran dalam menjalankan tugas dan kewajiban, agar setiap urusan kami membuahkan hasil yang bermanfaat untuk bangsa dan Negara kami.

Ya Allah, jangan Engkau hukum kami, jika kami alpa. Jangan Engkau bebankan kepada  kami beban berat seperti yang pernah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Dan jangan pula Engkau pikulkan kepada kami sesuatu yang kami tidak sanggup memikulnya.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Bijaksana
Dengan penuh harapan kami memohon kira nya engkau hindarkan bangsa dan Negara kami dari fitnah dan marabahaya. Berikanlah kepada kami kekuatan lahir batin untuk terus membangun Negara dan bangsa kami agar menjadi negara yang beriman., berakhlaq mulia, adil, makmur, dan sejahtera.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun...
Ampunilah dosa kami, dosa para pemimpin dan pendahulu kami. Jadikanlah semua kegiatan dan aktivitas kami menjadi amal sholeh dan ibadah kami.

ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم، وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم، ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار، وأدخلنا الجنة مع الأبرار ياعزيز ياغفار يارب العالمين، وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم، والحمد لله رب العالمين.

DO'A ISTIGHOSAH

Berikut ini adalah doa-doa yang dibaca dalam istighotsah, sebagaimana dalam buku “Panduan Praktis Istighotsah” oleh Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU):

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang الفَاتِحَة x1

 (Surat Al-Fatihah) 

أسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ x3 Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung 
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ x3 

Tiada daya untuk menjauhi maksiat kecuali dengan pemeliharaan Allah dan tiada kekuatan untuk melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah

 أللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ x3 Ya Allah. 

Limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad berserta keluarganya 

لَا إلهَ إلَّا أنْتَ سُبْحَانَكَ إنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ x40 

Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, Sungguh aku termasuk orang-orang yang telah berbuat dzalim يَا اَللهُ يَا قَدِيْمُ x33 

Wahai Allah, wahai Dzat yang ada tanpa permualaan يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ x33

 Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat 

يَا مُبْدِعُ يَا خَالِقُ x33 Wahai Dzat yang mewujudkan sesuatu dari tidak ada, wahai Dzat Yang Maha Pencipta يَا حَفِيْظُ يَا نَصِيْرُ يَا وَكِيْلُ ياَ اللهُ x33

 Wahai Dzat yang memelihara dari keburukan dan kebinasaan, wahai Dzat Yang Maha Menolong, wahai Dzat yang menjamin rizki para hamba dan mengetahui kesulitan-kesulitan hamba, ya Allah
 يا حي يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أسْتَغِيْثُ x33

 Wahai Dzat Yang Hidup, yang terus menerus mengurus makhluknya, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan-MU يَا لَطِيْفُ x41 

Wahai Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang أسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ إنَّهُ كَانَ غَفَّارًا x33 

Aku mohon ampung kepada Allah Yang Maha Agung, sunggu Allah Dzat Yang Maha Pengampun 

أللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيْلَتِي أدْرِكْنِي يَا اَللهُ x3 

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sungguh telah habis daya dan upayaku maka tolonglah kami, Ya Allah Ya Allah Ya Allah

 أللّهُمَّ صَلِّي صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَ
ى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ x1 

Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau 

يَا بَدِيْعُ x41 Wahai Dzat yang menciptakan makhluk tanpa ada contoh sebelumnya 

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ x33 

Cukup bagi kami Allah, dan Dia sebaik-baik penolong يس x1 

(Surat Yasiin) 

اللهُ أكْبَرُ يَا رَبَّنَا وَإلَهَنَا وَسَيِّدَنَا أنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ x3 

Allah maha besar maha mulia, Wahai Tuhan kami, sesembahan kami, tuan kami, Engkau-lah penolong kami, menangkan kami atas orang­orang kafir 

حَصَّنْتُكُمْ بِالْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ أبَدًا وَدَفَعْتُ عَنْكُمُ السُّوْءَ بِألْفِ ألْفِ ألْفِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ x3 

Aku mohonkan pemeliharaan untuk kalian kepada Dzat yang maha hidup dan terus menerus mengatur hamba-Nya yang tidak pernah mati selamanya, dan aku tolak dan hindarkan dari kalian segala keburukan dengan sejuta bacaan “La haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adzim”

  الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أنْعَمَ عَلَيْنَا وَهَدَانَا عَلَى دَيْنِ الإسْلَامِ x3 

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat dan petunjuk kepada agama Islam

 بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُلَ
ا يَسُوْقُ الْخَيْرَ إلَّا اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَصْرِفُ السُّوْءَ إلَّا اللهُ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ مَا كَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ x1 

Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali la. 

Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang menyingkirkan keburukan kecuali la. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada kenikmatan melainkan dari Allah. 

Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tiada daya untuk berbuat kebaikan kecuali dengan pertolongan Allah dan tiada kekuatan untuk menghindar dari perbuatan maksiat kecuali dengan perlindungan Allah yang maha Mulia dan maha agung 

سَألْتُكَ يَا غَفَّارُ عَفْوًا وَتَوْبَةً وَبِالْقَهْرِ يَا قَهَّارُ خُذْ مَنْ تَحَيَّلَا x3 

Ya Allah, aku memohon ampunan dan taubat yang diterima kepada-Mu Ya Allah yang maha pengampun, dan dengan kekuatan dan kekuasaan-Mu Wahai Dzat yang maha mengalahkan, tundukkan dan hukumlah orang yang melakukan tipu muslihat dan ingin mencelakai kami 

يَا جَبَّارُ يَا قَهَّارُ يَا ذَا الْبَطْشِ الشَّدِيْدِ خُذْ حَقَّنَا وَحَقَّ الْمُسْلِمِيْنَ مِمَّنْ ظَلَمَنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ وَتَعَدَّى عَلَيْنَا وَعَلَى الْمُسْلِمِيْنَ x3 

Wahai Dzat yang maha mengalahkan, maha menundukkan, Dzat yang keras azab-Nya, ambilkan hak-hak kami dan hak-hak umat Islam dari orang-orang yang menzhalimi kami dan menzhalimi umat Islam, yang telah menganiaya kami dan menganiaya umat Islam 

الفَاتِحَة x1 

(Surat Al-Fatihah) التَّهْلِيْل

 (Bacaan tahlil lengkap...)

 Bandung, 1 Juni 2020 H.

Sabtu, 30 Mei 2020

MUNAJAT DENGAN SHOLAWAT

SHALAWAT/WIRID Shalawat Munjiyat: Bacaan, Sejarah, dan Keutamaannya



Shalawat merupakan salah satu dzikir yang sangat dianjurkan untuk dibaca secara istiqamah oleh siapa pun. 

Memperbanyak membaca shalawat diyakini dapat mempermudah terkabulnya hajat yang diinginkan oleh seseorang. 

Perintah untuk membaca dzikir shalawat ini, salah satunya ditegaskan dalam Al-Qur’an: 

إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً “

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. 

Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya” (QS. Al-Ahzab: 56) Baca juga: •

 Apa Makna Allah dan Malaikat Bershalawat kepada Nabi? • Allah, Malaikat, dan Nabi Bershalawat kepada Pembaca Shalawat Bershalawat kepada Nabi bisa dilakukan hanya dengan melafalkan kalimat shallallâhu alâ Muhammad. Namun rupanya banyak sekali bacaan-bacaan shalawat dalam berbagai macam pelafalan dengan penamaan yang berbeda-beda. 

Salah satu bacaan shalawat yang sering diamalkan dan dibaca adalah Shalawat Munjiyat. 

Adapun lafal Shalawat Munjiyat secara lengkap adalah sebagaimana berikut: 

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى 
الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ 

Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât “

Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan shalawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.” Arti dari Shalawat Munjiyat sendiri adalah “Shalawat Penyelamat”. Penamaan bacaan shalawat di atas tidak terlepas dari kronologi ‘terciptanya’ bacaan shalawat tersebut yang berasal dari sebuah peristiwa yang dialami oleh salah satu orang ‘arif. Berikut kronologinya:

 قال بعض العارفين كنت في مركب فعصفت علينا الريح فأشرفنا على الغرق فرأيت النبي صلى الله عليه وسلم في منامي فقال قل لهم يقولون اَللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ فاستيقظت فقلناها جميعا فسكن الريح بإذن الله تعالى “

Sebagian orang arif berkata: ‘aku berada di kapal, kemudian badai berembus kencang, hampir saja menyebabkan kami tenggelam.

 Lalu aku (tertidur dan) melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi, beliau bersabda:

 Katakan pada mereka ‘Bacalah doa Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât, 

lalu aku terbangun dan kami ucapkan bacaan sholawat tersebut, lalu angin pun terdiam atas seizin Allah ta’ala,” (Abdurrahman bin Abdissalam Ash-Shafuri, Nudhah al-Majâlis wa Muntakhab an-Nafâis, hal. 284). Dalam kitab lain, yakni kitab al-Fajr al-Munir fi as-Shalat ala al-Basyir wa an-Nadzir, menyebutkan lebih jelas bahwa orang arif yang dimaksud dalam referensi di atas adalah salah satu pemuka tarekat Syadziliyah, yakni Syekh As-Shalih Musa ad-Dlarir. Sebagaimana disampaikan dalam referensi berikut:  

وأخبرني الشيخ الصالح موسى الضرير رحمه الله تعالى: أنه ركب في البحر؛ قال: وقامت علينا ريح تسمى: الأقلابية قلَّ من ينجو منها من الغرق، وضج الناس خوفاً من الغرق، قال: فغلبتني عيناي، فنمت، فرأيت النبي صلى الله عليه وآله وسلم وهو يقول: قل لأهل المركب يقولون ألف مرة: اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ قال: فاستيقظت، وأعلمت أهل المركب بالرؤيا، فصلينا بها نحو ثلاثمائة مرة؛ ففرج عنا، هذا أو قريب منه، صلى الله عليه وسلم.

 Syekh Shalih Musa ad-Dharir rahimahullah mengabarkan kepadaku bahwa beliau mengendarai perahu, lalu berkata: “Badai yang dikenal dengan sebutan Aqlabiyah menyerang kami, sangat sedikit orang yang selamat dari tenggelam sebab badai tersebut. Manusia berteriak karena khawatir akan tenggelam. Lalu aku diserang rasa kantuk, hingga akhirnya aku tertidur. Dalam mimpi Aku melihat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: 

‘Katakan pada penumpang perahu, agar mereka membaca shalawat berikut: 

‘Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât.’ 

 Lalu Aku terbangun dan aku beritakan pada penumpang perahu tentang mimpi yang aku alami, kami pun membaca shalawat tersebut, dan ketika mencapai sekitar bilangan 300, badai pun reda,” (Syekh Umar bin ‘Ali bin Salim al-Fakihani, al-Fajr al-Munir fi as-Shalat ala ala al-Basyir wa an-Nadzir, hal. 25) Shalawat Munjiyat ini biasa dilafalkan pada awalan bacaan doa-doa, khususnya pada saat bacaan doa tahlil. 

Masyhur sekali bahwa doa yang diawali dengan membaca shalawat munjiyat ini akan cepat terkabulkan, tentu atas seizin Allah subhanahu wa ta’ala.

 Selain itu, bacaan shalawat munjiyat juga dianjurkan untuk dibaca sebagai dzikir pada saat setelah melaksanakan shalat hajat, dengan harapan agar hajat yang diinginkan segera terpenuhi. 

Shalawat Munjiyat juga banyak tercantum dalam wirid-wirid dan hizib-hizib yang biasa diamalkan di banyak pesantren. 

Hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya keutamaan membaca Shalawat Munjiyat ini. Namun meski begitu, akan lebih afdhal jika dalam mengamalkan shalawat munjiyat atas petunjuk dari seorang guru (mujiz)  yang mengarahkan kita untuk mengamalkan membaca shalawat munjiyat, agar kadar bacaan yang kita amalkan dapat lebih efektif dan proposional. Wallahu a’lam.    


  

Jumat, 29 Mei 2020

HIKMAH DIBALIK VIRUS CORONA

Hikmah di Balik Virus Corona

 0 694

Coronavirus Desease 2019 atau sering dikenal dengan Covid 19 dapat menorehkan sejarah di seluruh penjuru dunia. Sejak penghujung tahun 2019 sampai menuju pertengahan tahun 2020 ini perbincangan tentang merebaknya wabah ini tiada henti.

Virus yang diduga berasal dari kota Wuhan China ini telah merebak ke seluruh belahan dunia. Bahkan manusia seakan lupa bahwa tidak ada penyakit yang lebih ganas dibanding Corona.

Banyak yang berspekulasi tentang wabah ini, ada yang mengatakan bahwa Covid 19 hanyalah konspirasi elite global, ada juga menyebut bahwa ini adalah bagian dari politik untuk mengambil keutungan banyak setelah dikeluarkan vaksinnya nanti, bahkan ada yang beranggapan bahwa Covid 19 hoak dengan alasan tidak ada penjelasan secara spesipik tentang penyebaran, perkembangan dan bentuk virus korona.

7 Manfaat Zikir Menurut Al-Quran, Menghilangkan Perasaan Gundah

7 Manfaat Zikir Menurut Al-Quran, Menghilangkan Perasaan Gundah

Setiap harinya dosa kian bertambah, dan tantangan hidup juga semakin bervariasi. Ada banyak cara yang dapat dilakukan manusia dalam menghadapi konflik jiwa dan pikiran. Dan sebagai umat Islam, salah satu cara tersebut adalah dengan memperbanyak mengingat Allah SWT lewat berzikir.

Seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 152 yang berarti: “Berdzikirlah (ingatlah) kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula padamu!” (QS Al-Baqarah;152).


Allah SWT juga berfirman dalam surat Ar-Ro’d ayat 28 yang berarti: “Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tentram dengan dzikir pada Allah, ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hati pun akan merasa aman dan tentram.” (QS Ar-Ro’d;28).

Terdapat banyak manfaat zikir bagi umat Islam yang melakukannya setiap hari. Selain berguna untuk mengembangkan kualitas diri, juga membantu menambah pundi-pundi pahala dan kesejukan bagi jiwa yang sedang gundah.

Berikut 7 manfaat zikir yang dilakukan setiap hari bagi jiwa.


1 dari 7 halaman

1. Dilancarkan Rezekinya

Sebagai manusia yang beragama, ada baiknya kita selalu bersyukur dan mengingat Tuhan dalam setiap kesempatan. Salah satu cara menyematkan puji syukur adalah dengan berzikir. Terlebih dalam kesehariannya manusia terus berupaya untuk mengejar rezeki baik untuk dirinya sendiri, keluarga, maupun yang lain.

Manfaat zikir adalah membantu memperlancar aliran rezeki seseorang. Allah SWT memberikan rezeki kepada hambanya secara langsung apabila Dia menghendaki.

Maka sebagai manusia, salah satu cara terbaik untuk meminta rezeki kepada Allah SWT adalah dengan berdoa dan berzikir. Karena sejatinya, rezeki bagi seseorang tidak hanya dicari, namun juga harus didoakan.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Jumuah ayat 10: Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Surat ini menyiratkan bahwa meminta rezeki kepada Allah SWT tidak hanya dapat dilakukan dengan shalat wajib, sunnah, dan berdoa. Zikir juga dapat menambah kemudahan dan kelancaran rezeki seseorang. Maka alangkah baiknya menunaikan zikir setelah mengerjakan shalat wajib dan sunnnah guna mempermudah segala urisan dan jalan rezeki Anda.

2 dari 7 halaman

2. Menghilangkan Perasaan Gundah

ilustrasi galau

2013 Merdeka.com/Shutterstock/Johan Larson

Dalam Al-Quran surat Ar-Rad ayat 28 telah disebutkan bahwa: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.

Setiap manusia tentu pernah merasakan stress atau gundah. Ketika sedang berada dalam fase tersebut, disarankan bagi Anda untuk memperbanyak zikir dan mengingat Allah SWT. Cara ini akan membantu hati kembali merasa tenang dan damai.

Manfaat zikir yaitu dapat membantu membangun kesabaran dalam diri dan menenangkan pikiran. Dengan pikiran yang tenang, tentu akan semakin mudah dalam mengambil keputusan secara rasional.

Secara prinsip, aktivitas zikir adalah aktivitas manusia untuk memusatkan pikiran kepada Tuhannya. Dengan berzikir, manusia diharapkan mampu mengenal Tuhannya lebih dalam lagi.

3 dari 7 halaman

3. Menjauhkan Diri Dari Godaan Jin

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Imran ayat 176 yang berbunyi: "Sesungguhnya mereka adalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman."

Kita semua tahu bahwa sampai akhir dunia, jin atau iblis akan selalu menganggu manusia dalam setiap sendi kehidupannya. Hal ini sesuai dengan janji mereka kepada Allah SWT, bahwa mereka tidak akan pernah menyukai manusia yang beriman kepadaNya.

Meningkatkan intensitas waktu berzikir dapat membantu manusia menjauhkan diri dari gangguan jin dan iblis. Karena semakin sering kita berzikir, semakin meningkat pula rasa keimanan terhadap Allah SWT yang membuat jin dan iblis menjadi enggan untuk mendekati.

4 dari 7 halaman

4. Hidupnya Diliputi Banyak Kebaikan

Rasulullah SAW bersabda, Tiada suatu kaum yang duduk sambil berdzikir kepada Allah melainkan mereka akan dikelilingi oleh malaikat, diselimuti oleh rahmat dan Allah akan mengingat mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya. (HR. Bukhari).

Seseorang yang rajin berdoa sembari berzikir dipercaya akan menerima limpahan kebaikan yang datang bertubi-tubi. Dalam sebuah hadist lain disebutkan bahwa, Tiada suatu kaum yang berkumpul sambil mengingat Allah dimana dengan perbuatan itu mereka tidak menginginkan apa pun selain diri-Nya, melainkan penghuni langit akan berseru kepada mereka, Bangkitlah, kalian telah diampuni. Keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan-kebaikan. (HR. Ahmad).

Manfaat zikir telah banyak diulang-ulang dalam Al-Quran sebagai pengingat bagi umat Islam untuk selalu menjalankannya. Karena kebaikan yang diberikan oleh zikir akan sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi tabungan pula di akhirat kelak. Seperti yang ditulis dalam Al-Quran;

Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya. (QS. Al-Ahzab [33]: 41).

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. (QS. An-Nisa [4]: 103).

5 dari 7 halaman

5. Dapat Mengontrol Emosi Dalam Diri

pria

www.huffingtonpost.com

Mengontrol emosi dan kesabaran adalah salah dua tantangan terberat dalam kehidupan manusia. Sebagai umat Islam, kita diharapkan dan diwajibkan untuk selalu berperilaku baik kepada sesama manusia maupun makhluk hidup lainnya.

Memiliki kontrol emosi diri yang buruk dapat mempengaruhi segala aspek dalam berkehidupan sebagai makhluk sosial.

Untuk itu, manusia diharapkan untuk lebih bijak dan pintar mengolah diri, emosi dan perilaku. Sebagaimana Islam selalu mengajarkan hal-hal baik untuk diterapkan oleh umatnya. Rutin berdoa dan berzikir dapat mempermudah kontrol diri dan menjaga kestabilan emosi.

Manfaat zikir yang satu ini akan sangat berguna untuk dimiliki, mengingat semua manusia tidak ada yang sempurna dan oleh karenanya pasti akan mengeluarkan emosi-emosi negatif tanpa bisa ditahan.

6 dari 7 halaman

6. Mendapat Kebahagian Setelah Mati

Segala hal dan harta duniawi yang dimiliki manusia akan ditinggalkan seluruhnya ketika ia mati. Tidak ada sesuatu apapun yang dibawa dari dunia kecuali amalan baiknya selama masih hidup. Saat inilah amalan zikir akan memberi manfaat luar biasa yang sesungguhnya.

Sebuah ilustrasi yang dikemukakan oleh Imam Ghazali adalah seperti ini, Ada seseorang bertanya, Ia sudah lenyap, lalu bagaimana perbuatan dzikir kepada Allah masih tetap kekal bersamanya? lalu Imam Ghazali pun menjelaskan, Sebenarnya ia tidak benar-benar lenyap, yang juga melenyapkan amalan dzikir. Ia hanya lenyap dari dunia dan alam syahadah, bukan dari alam malakut. Hal ini seperti yang tertera dalam Al-Quran Surah Ali Imran ayat 169-170.

7 dari 7 halaman

7. Dapat Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT

Berdoa dan berzikir adalah dua cara termujarab bagi seorang manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rutin berzikir akan mendapatkan ganjaran berupa dijabahnya doa-doa orang tersebut.

Selain itu, segala urusannya pun akan selalu dilancarkan dan hidupnya akan dipenuhi berbagai kebaikan demi kebaikan. Terlebih lagi, bagi yang gemar mengerjakan shalat tahajud dan dilanjutkan dengan berzikir, niscaya doa dan keinginannya akan sangat mudah untuk terwujud.

(mdk/edl)

Kamis, 28 Mei 2020

HUBUNGAN DZIKIR DAN DO'A


Hubungan Antara Do’a Dan Dzikir HUBUNGAN ANTARA DO’A DAN DZIKIR 


Antara keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat, dimana berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala beriringan dengan dzikir kepada-Nya, ia merupakan permintaan seorang hamba kepada Rabb-Nya tentang kebutuhan-kebutuhannya, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi, dalam bentuk ungkapan situasi dan kondisi serta perkataan. 

Maka di dalam do’a terkandung dzikir sekaligus, karenanya do’a biasa disebut juga dengan dzikir oleh kebanyakan orang. 

Hal yang perlu dijelaskan di sini, bahwa semakin banyak dzikir kepada Allah Ta‘ala dan memuji-Nya dalam berdo’a, maka itu lebih baik dan utama serta lebih pantas untuk dikabulkan. 

Imam Ibnul Qayyim berkata, “Yang disunnahkan (mustahab) dalam berdo’a adalah seorang yang berdo’a memulai do’anya dengan pujian-pujian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu bershalawat atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di antara permohonan yang akan disampaikannya, kemudian baru mengungkapkan keinginan-keinginannya,


[1] selanjutnya beliau menyebutkan beberapa dalilnya yang menjelaskan hal ini. 

Karena itu at-tawassul (memilih salah satu bentuk ibadah dalam rangka mendekatkan diri-pent.) 

kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menggunakan salah satu nama dari Nama-Nama Allah yang baik (al-Asmaa-ul Husnaa) atau dengan salah satu sifat dari Sifat-Sifat-Nya yang tinggi (ash-Shifaatul ‘Ulyaa) di dalam berdo’a merupakan salah satu bentuk tawassul yang dibolehkan oleh syariat (at-tawas-sul al-masyruu’). 

Contohnya, seorang Muslim berucap dalam do’a-nya, “Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, Engkau Mahapengasih lagi Mahapenyayang, Mahalembut lagi Mahamengetahui, berikanlah kesehatan kepadaku.

” Atau ia berkata, “Aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, rahmati dan ampunilah dosaku.”

[2] Adapun dalil yang mensyari’atkan jenis tawassul seperti ini adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: 

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا “

Hanya milik Allah-lah Asma-ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma-ul Husna itu…” [Al-A’raaf: 180] 

Dan di antara dalil-dalil dan landasan-landasan lainnya adalah sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala kisahkan tentang do’a Nabi Sulaiman Alaihissallam dalam firman-Nya: 

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ “…

Ya Rabb-ku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rah-mat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.” [An-Naml: 19] 

Adapun argumentasi dari as-Sunnah sebagaimana yang tercantum dalam ash-Shahiihain (Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim), dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِعِزَّتِكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْ تُضِلَّنِي.” “

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu, tidak ada yang berhak untuk diibadahi melainkan hanya Engkau, agar Engkau melindungiku.”

 [3] Dan diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas‘ud Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “

مَا أَصَابَ أَحَدًا قَطُّ هَمٌّ وَلاَ حَزَنٌ فَقَالَ: اَللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجِلاَءَ حُزْنِيْ وَذَهَابَ هَمِّيْ، إِلاَّ أَذْهَبَ اللهُ هَمَّهُ وَحُزْنَهُ، وَأَبْدَلَهُ مَكَانَهُ فَرَجًا.” 

“Tidaklah seseorang ditimpa kegundahan dan kesedihan lalu ia berucap, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak (keturunan) dari hamba-Mu (Adam), anak (keturunan) dari hamba perempuanmu (Hawa), ubun-ubunku berada di tangan-Mu, keputusan-keputusan-Mu berlaku kepadaku, takdir-takdir-Mu untukku adalah adil, aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang menjadi milik-Mu, dan Engkau na-makan Diri-Mu dengannya, atau Engkau telah ajarkan kepada seorang hamba-Mu dari makluk-Mu, atau yang Engkau turun-kan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, agar Engkau menjadikan al-Qur-an sebagai penyejuk hatiku dan cahaya kalbuku, pelipur laraku dan pengobat kesedihanku.’ Maka, Allah akan meng-hilangkan duka dan kesedihannya dan menggantikannya dengan kemudahan-kemudahan.” 

[4] Setelah saya uraikan beberapa macam dzikir secara sederhana, maka sebaiknya sekarang saya menutup pembahasan ini dengan menerangkan bentuk-bentuk at-tabarruk (mengharap berkah) melalui dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (bi dzikrillaah) sehingga tata cara tabarruk dengan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semakin jelas. 

[Disalin dari buku At Tabaruk Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu, Judul dalam Bahasa Indonesia Amalan Dan Waktu Yang Diberkahi, Penulis Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]

[1]. Lihat al-Waabilush Shayyib (hal.191-195).

 [2]. At-Tawassul, Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu (hal. 29) oleh Syaikh al-Albani. 

[3]. Shahih al-Bukhari (VIII/167) Kitaabut Tauhiid bab Qaulullaahu Ta’aalaa وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ dan Shahih Muslim (IV/2086) Kitaabudz Dzikr wad Du’aa wat Taubati wal Istighfaar bab at-Ta’awudzu min Syarri maa ‘Amila wa min Syarri maa Lam Ya’mal. Lafazh ini adalah lafazh Muslim. 

[4]. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya (I/391), al-Hakim dalam al-Mustadrak (I/509) dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya (II/160).

 Lafazh hadits ini dari riwayat Ahmad dan al-Albani menshahihkan hadits ini. 

Lihat Silsilah al-Ahaadist ash-Shahiihah (I/176-181). Home /Fiqih : 

Do'a, Dzikir.../Hubungan Antara Do’a Dan...

Referensi: https://almanhaj.or.id/3321-hubungan-antara-doa-dan-dzikir.html

Rabu, 27 Mei 2020

ETIKA BERDO'A DALAM ISLAM

Ini Kalimat yang Sebaiknya Dihindari Saat Berdoa, Dilengkapi dengan Adab Doa

Oleh Ustadz Yachya Yusliha
Kalimat yang Dihindari Saat Berdoa

Kalimat yang dihindari saat berdoa perlu diketahui oleh umat Muslim. Karena, hal ini termasuk ke dalam adab doa yang patut umat Muslim lakukan. Ya, doa merupakan salah satu aktivitas spiritual yang diwajibkan bagi seorang hamba untuk meminta sesuatu kepada pencipta-Nya. 

Berdoa bagi umat Muslim seringkali dilaksanakan usai melaksanakan shalat wajib maupun shalat sunah. Saat berdoa, umat Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu melafalkan pujian-pujian terhadap Allah melalui kalimat dzikir. Setelah berdzikir, barulah memanjatkan keinginannya agar dikabulkan oleh Allah.

Selain adab tersebut, ternyata ada adab dalam berdoa yang patut umat Muslim lakukan saat berdoa. Salah satunya adalah dengan berdoa sungguh-sungguh dan meyakini bahwa Allah akan mengabulkan permohonan doa tersebut. Namun, sayangnya, terkadang kita kerap melakukan kekeliruan yang sering dilakukan oleh umat Muslim dalam berdoa.

Kekeliruan tersebut tanpa disadari ternyata seringkali dilakukan. Ya, ternyata ada beberapa kalimat yang terlarang untuk diucapkan saat memanjatkan doa. Rasulullah bahkan menjelaskan bahwa kalimat tersebut sering diucapkan oleh umat Muslim saat berdoa, padahal kalimat tersebut sebenarnya tidak diperbolehkan.

Berikut ini, Kamis 28/05/2020 telah merangkum beberapa kalimat yang dihindari saat berdoa. Telah dirangkum dari berbagai sumber, ini kalimat yang dihindari saat berdoa.



Kalimat yang Dihindari Saat Berdoa

Kalimat yang Dihindari Saat Berdoa

Saat berdoa, ada kalimat yang sebaiknya dihindari saat berdoa seperti,

“Ya Allah, perkenankanlah kami memohon untuk diberikan rumah dan mobil baru.”

Selain itu, ada juga yang berdoa dengan kalimat, “Ya Allah, jika Engkau berkenan tolong kabulkanlah doa hamba tersebut.”

Kalimat yang dihindari saat berdoa ini terdengar biasa dan mungkin dianggap wajar. Padahal, sebenarnya kalimat doa seperti ini harus dihindari. Rasulullah SAW pun menyampaikan, bahwa kalimat itu ternyata tidak disukai oleh Allah SWT. Hal ini tertuang di dalam hadis riwayat Bukhari.

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bedoa, hendaklah ia sungguh-sungguh dalam memohon dan janganlah ia mengucapkan, ‘Ya Allah jika Engkau berkenan maka berilah aku’. Karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksa-Nya.”

Menurut seorang tafsir bernama Ibnu Abdil Barr, kalimat “Jika Engkau berkenan” memang sebaiknya tidak digunakan saat berdoa. Sebab tidak ada yang dapat memaksa Allah untuk melakukan sesuatu. Allah hanya melakukan apa yang dikehendaki-Nya dan Allah pun hanya mengabulkan apa yang dikehendaki oleh-Nya.


Kalimat yang Dihindari Saat Berdoa

Selain itu, jangan juga kamu menyebutkan kalimat yang dihindari saat berdoa seperti, “Ya Allah ampunilah aku jika Engaku berkenan. Ya Allah rahmatilah aku jika Engkau berkenan”. Tapi hendaknya ia sungguh-sungguh dalam memohon karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksa-Nya.” (HR Bukhari).

Dengan menggunakan kata-kata “Jika Engkau berkenan” maka seolah-olah seorang hamba menganggap Allah berkemungkinan tidak menyukai doanya. Padahal Allah sangat senang apabila hamba-Nya sering berdoa kepada-Nya, sebab seorang hamba akan tergolong sombong jika tidak berdoa kepada Allah.

Ibnu Abdil Barr juga bahkan mengatakan bahwa kata-kata “Jika Engkau berkenan”hukumnya haram jika diucapkan oleh seorang hamba ketika ia berdoa. Sedangkan menurut Imam Nawawi, kata-kata tersebut hukumnya adalah makruh.

Dengan demikian, kata-kata “Jika Engkau berkenan” dianggap tidak berdasar dan tidak sepatutnya diutarakan saat berdoa. Sebab Allah hanya melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Selain itu, saat berdoa hendaknya seorang hamba melakukannya dengan bersungguh-sungguh dan meyakini bahwa doanya tersebut akan dikabulkan oleh Allah.

Oleh karena itu, umat Islam hendaknya memperhatikan adab-adab yang harus dilakukan saat berdoa. Yaitu mengawalinya dengan puji-pujian melalui berbagai macam dzikir, memohon dengan bersungguh-sungguh dan meyakini bahwa Allah akan mengabulkan doa tersebut. Kemudian yang paling utama adalah dengan tidak mengucapkan kata-kata “Jika Engkau berkenan” kepada Allah.

4 dari 5 halaman

Kalimat yang Dihindari Saat Berdoa

Selasa, 26 Mei 2020

Membuat Surat Numpang Nikah (N.A) Untuk Calon Pengantin Pria

Hai sobat, artikel berikut ini berasal dari pengalaman saya pribadi yang mau menikah,

 pastinya saat ini sobat lagi sibuk-sibuknya mengurus acara pernikahan agar berjalan lancar, mulai dari kartu undangan, tempat acara pernikahan, katering, busana pengantin dan yang tidak kalah penting ialah mengurus surat nikah agar pernikahan sobat tercatat resmi oleh Negara.

Nah, kali ini saya akan membahas soal cara mengurus surat nikah sendiri bagi CPP (Calon Pengantin Pria), khususnya bagi sobat yang berbeda domisili dengan CPW (Calon Pengantin Wanita) atau bagi sobat yang ingin menikah bukan ditempat asal CPW maupun CPP yang dikenal dengan surat numpang nikah atau NA.

Di tiap daerah bisa jadi berbeda dari segi persyaratan berkas hingga biaya yang dikeluarkan, tapi mungkin perbedaannya sedikit.

Sebelum mengurus surat numpang nikah alangkah baiknya sobat mempersiapkan berkas berikut ini dari sejak awal:

  1. Fotocopy KTP diri, Kartu Keluarga, Ijazah terakhir dan Akte kelahiran; siapkan sedikitnya masing-masing dua lembar.
  2. Pas foto ukuran 2 x 3 dan 3 x 4 terkadang diminta juga ukuran 4 x 6; siapkan sebanyak dua buah.
  3. Fotocopy KTP CPW; opsi ini tidak wajib. Minimal sobat tahu nama lengkap calon istrinya, nama ayah dan alamat lengkap dimana sobat akan melangsungkan pernikahan.

Nah, setelah persyaratan dikira sudah komplet, silahkan sobat ikuti alur berikut ini:

  1. Bawa KTP dan KK sobat ke RT dimana sobat tinggal. Mintalah surat keterangan pengantar nikah dengan ditandatangani dan stempel RT/RW; disini saya gratis tidak dipungut biaya sedikitpun.
  2. Kali ini sobat harus mendatangi kantor Desa dengan membawa; surat pengantar nikah, copy KTP dan KK untuk diverifikasi.
  3. Setelah proses verifikasi selesai maka kantor Desa sobat akan mengeluarkan sekitar 4 surat atau lebih tergantung status perkawinan dan usia sobat sekarang. Contohnya saya belum pernah menikah dan berusia diatas 19 tahun, maka surat yang saya terima diantaranya;
  4. Surat Model N1 Model N2, Model N3 dan Model N4. Silahkan copy terlebih dahulu semua surat model N yang diterima; masing-masing satu lembar.
  5. Carilah Kantor Urusan Agama (KUA) terdekat. Serahkan copy KTP, KK dan surat model N asli beserta copy nya ke petugas KUA. Untuk kelengkapan data, sobat pun akan ditanyai nama lengkap dari calon istri beserta nama ayahnya dan alamat lengkap dimana sobat akan melaksanakan acara akad nikah. Oleh karena itu sebaiknya sobat menyiapkan copy KTP dari CPW agar tidak terjadi kesalahan.
  6. Setelah itu KUA akan mengembalikan copyan berkas yang telah sobat serahkan tadi disertai surat numpang nikah (NA).
  7. Sekedar informasi di KUA tempat saya tinggal, tepatnya di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung saya hanya membayar biaya administrasi sebesar Rp. 30.000,- untuk pembuatan surat numpang nikah tersebut.
  8. Selanjutnya serahkan berkas surat numpang nikah CPP sobat  ke KUA di tempat calon pengantin wanita akan melaksanakan akad nikah. Tentunya setelah calon pengantin wanita sobat membuat surat pengantar nikah seperti CPP.
  9. Ketika saya bertanya kepada petugas KUA Ujungberung soal kisaran besar biaya pendaftaran nikah di KUA kurang lebih beliau menjawab:

Biaya resminya yang masuk kas Negara Enam Ratus Ribu Rupiah (Rp. 600.000,-). Jangan lupa nanti sertakan foto diri.

Itulah sobat pengalaman saya sewaktu mengurus surat-surat untuk menikah. Jika ada kekurangan nanti saya perbaiki kedepannya.

HAKIKAT DZIKIR

Hakekat Dzikir Dan Syukur

Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah menjelaskan dengan sangat bagus tentang hakekat dzikir dan syukur.

Dua Kaedah Penting: Dzikir dan Syukur

Dia menjelaskan agama ini dibangun di atas dua kaedah penting: dzikir dan syukur. Allah dan rasul-Nya transisi antara dzikir dan syukur.

Allah Ta'ala berfirman:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ

“ Karena itu, ingatlah kamu ke-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku. “(Al Baqarah: 152)

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berpesan kepada sahabat Mu'adz radhiyallahu' anhu : ” Demi Allah, Aku mencintaimu. Selamat datang untuk berdoa di akhir shalatmu dengan doa :

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Allahumma a'innii 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni' ibadatika )

“ Ya Allah, Aku meminta bantuan kepada-Mu agar senantiasa dapat berdzikir / menerima-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibdah kepada-Mu ” (HR Abu Dawud, shahih)

Hakekat Dzikir

Yang disetujui hanya berbicara di lisan, akan tetapi menunggu hati dan lisan. Dzikir kepada Allah mengatur dzikir dengan menyebut nama-nama dan sifat-sifat-Nya, mengingat perintah dan larangan-Nya, mengingat dengan membaca Kalam-Nya (Al Qur'an). Hal ini akan menyebabkan seseorang mengenali dan mengimanai nama-nama dan sifat-sifat-Nya, serta memujinya dengan berbagai pujian. Semua itu tidak akan sempurna tanpa mentauhidkan-Nya. Dzikir yang seharusnya mencakup seluruh hal tersebut. Perkara ini akan menyebabkan seorang hamba senantiasa memilih nikmat dari Allah dan menerima kebaikan Allah terhadap keterlibatan-Nya.

Hakekat Syukur

Saat hakekat syukur adalah melaksanakan ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah dengan segala sesuatu yang Allah cintai baik dalam perkara lahir maupun batin.

Inti Ajaran Agama

Dzikir dan syukur inilah inti ajaran agama. Berdzikir akan membuahkan pengenalan kepada-Nya, sementara dalam syukur terkandung pada-Nya. Dua perkara inilah tujuan diciptakannya jin dan manusia, langit dan bumi serta segala sesuatu di antara semuanya. Dengan alasan itu pula Allah menentukan keberadaan pahala dan siksa, Allah menurunkan kitab-kitab, dan mengutus para rasul-Nya. Inilah kebenaran yang dipublikasikan di langit dan bumi bersama isinya. Sedangkan kebalikannya adalah kebatilan dan kesia-siaan yang Allah Ta'ala tersucikan dari perbuatan tersebut. Adalah anggapan buruk yang ada pada musuh-musuh Allah. Allah Ta'ala berfirman:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاء وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلاً ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُواا

“ Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir “(Shad: 27)

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara dengan main-main. Kami tidak menciptakan sepenuhnya, tetapi sebagian besar tidak mengerti. “(Ad Dukhan: 38-39)

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلاَّ بِالْحَقِّ وَإِنَّ السَّاعَةَ

“ Dan dirilis Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, dilengkapi dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, “(Al Hijr: 85)

مَا خَلَقَ اللّهُ ذَلِكَ إِلاَّ بِالْحَقِّ

“ Allah tidak menciptakan yang demikian itu dilengkapi dengan hak “ (Yunus: 5)

أَيَحْسَبُ الْإِنسَانُ أَن يُتْرَكَ سُدًى

Apakah manusia mengira, maka ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawab) " (Al Qiyamah: 36)

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

“ Maka apakah kamu mengira, apakah Kami menciptakan kamu main-main (saja), dan apakah kamu tidak akan memulai untuk Kami? "(Al Mukminun: 115)

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“ Dan mengeluarkan Aku menciptakan jin dan manusia untuk menyembah-Ku “ (Adz Dzariyat: 56)

الله الذي خلق سبع سماوات ومن الأرض مثلهن يتنزل الأمر بينهن لتعلموا أن الله على كل شيء قدير وأن الله قد أحاط بكل شيء علما

“ Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah. Dipertanyakan, agar kamu tahu bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sungguh Allah ilmu-Nya benar-benar memuat segala sesuatu. “(Ath Thalaq: 12)

جعل الله الكعبة البيت الحرام قياما للناس والشهر الحرام والهدي والقلائد ذلك لتعلموا أن الله يعلم ما في السماوات وما في الأرض وأن الله بكل شيء عليم

“ Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) untuk manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikianlah agar kamu tahu, itulah Allah yang mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan itu adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. "(Al Maidah: 97)

Telah jelas berdasarkan beberapa ayat yang menentukan di atas di mana tujuan dan ada perintah agar Allah senantiasa menyetujui dan disyukuri Dia ingat dan tidak dilupakan, juga disyukuri dan tidak diingkari. Allah akan senatiasa mengingat siapa saja yang berdzikir mengingat-Nya, dan akan bersyukur kepada siapa saja yang bersyukur kepada-Nya. Mengingat Allah adalah alasan Allah akan mempertimbangkan hamba-Nya. Bersyukur kepada-Nya adalah sebab diperolehnya nikmat karena keutamaan dari-Nya. Berdzikir adalah dengan hati dan lisan. Dengan syukur adalah dengan hati dalam bentuk cinta dan taubat, dengan lisan melalui sanjungan dan pujian, serta dengan anggota badan dalam bentuk ketaatan dan pengabdian.

Sumber: Fawaaidul Fawaaid karya Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah , hal 366-367. Penerbit Daar Ibnul Jauzi



Baca : Ustadz Yachya Yusliha selengkapnya https://muslimah.or.id/6528-hakekat-dzikir-dan-syukur.html

Senin, 25 Mei 2020

ASSALAMUALAIKUM.... KEHEBATAN TAHAJUD

Ilustrasi salat tahajud

 Manfaat sholat tahajud sangat luar biasa untuk seorang muslim. Bahkan, sholat tahajud dianggap sebagai ibadah sholat sunnah yang paling istimewa. Telah disebutkan di dalam Al-Qur’an bahwa Sholat Tahajud dapat membuat orang yang mengamalkannya diangkat ke tempat yang terpuji di mata Allah SWT.

Berbagai keutamaan bisa kamu dapatkan dari melaksanakan sholat tahajud dengan rutin. Sholat tahajud bisa dikerjakan kapan pun dalam kurun waktu setelah isya' sampai masuknya waktu subuh. Namun, waktu yang paling dianjurkan adalah sepertiga malam terakhir. Sepertiga malam terakhir berarti lepas tengah malam hingga masuknya waktu subuh.

Manfaat sholat tahajud bisa kamu dapatkan dengan mengikuti tata caranya dengan benar. Secara umum, cara sholat tahajud tidak jauh berbeda dengan sholat sunah pada umumnya. Mengenai jumlah rakaatnya, salat tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam, dengan jumlah rakaat yang tak terbatas.

Walaupun begitu menurut hadits HR Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan sholat tahajud lebih dari 11 atau 13 rakaat (jumlah rakaat dengan witir). Bahkan saat sebelum tidur kamu berniat untuk melaksanakan salat tahajud, tetapi kamu tidak terbangun, kamu masih tetap mendapatkan manfaat sholat tahajud yang luar biasa.

2 dari 5 halaman

Doa Dikabulkan dan Penghapus Dosa

Doanya Dikabulkan

Manfaat sholat tahajud yang pertama adalah akan dikabulkan doa-doanya oleh Allah SWT. Apalagi bila seseorang melaksanakannya di waktu utamanya yaitu di sepertiga malam terakhir.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari).

Penghapus dan Pencegah Dosa

Selain itu, manfaat sholat tahajud lainnya adalah sebagai ajang mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapus dosa, menolak penyakit serta pencegah dari dosa.

Dengan menjalankan sholat tahajud, maka kamu bisa mendapatkan manfaat sholat tahajud yang mengagumkan ini. Dosa dosa kecil yang pernah kamu perbuat menjadi berguguran.

3 dari 5 halaman

Doa Dikabulkan dan Penghapus Dosa

DO'A IFTITAH

Dua Versi Bacaan Doa Iftitah yang Umum Diketahui

doa iftitah
Top-Article-Ad

Kewajiban seorang Muslim salah satunya menunaikan shalat. Dan inilah yang menjadi kewajiban paling utama. Salah satu bacaan dalam shalat di awal adalah doa iftitah.

Doa iftitah adalah bacaan sholat yang dilafadzkan setelah tahbiratul ihram dan sebelum membaca surat wajib yaitu Al-Fatihah.

Apakah doa iftitah dibaca setiap rakaat?

Meskipun dibaca setelah tahbiratul ihram dan sebelum Al-Fatihah, doa iftitah hanya dibaca di rakaat pertama saja.

Article-Inline

Sehingga untuk rakaat berikutnya bacaan tersebut tidak perlu dibaca kembali.

Doa ini memang tidak termasuk ke dalam rukun shalat. Bahkan juga tidak termasuk pada syarat sah shalat. Namun, doa ini memiliki hukum yaitu sunnah.

Sebagaimana kaidah sunnah, maka siapapun yang membaca doa ini ketika shalat maka baginya pahala adapun apabila tidak maka ia merugi.

Mengapa merugi? bukannya kalau tidak baca tidak apa-apa?

Sekarang yang mesti dipahami adalah bila suatu amalan bisa mendatangkan pahala mengapa harus ditinggalkan?

Doa iftitah merupakan amalan sunnah yang memberikan pahala, itulah sebabnya rugi apabila ia tidak diamalkan.

Doa Iftitah

Baca Juga: Makna dan Keutamaan Sholawat Nabi

Sejarah Doa Iftitah

Bila menyimak sejarah yang dituliskan dalam sebuah riwayat. Doa iftitah ini memang tidak langsung terucap dari mulut Rasulullah SAW.

Kisahnya bermula ketika Rasulullah SAW dan para sahabat hendak melakukan shalat berjamaah.

Kemudian datang seorang pria yang setelah tahbiratul ihram membaca beberapa lantunan doa sebelum membaca al-fatihah.

Suara ketika ia membaca doa terdengar lantang hingga masuk ke telinga Rasulullah SAW. Seusai shalat, tidak mau kehilangan rasa penasaran Rasulullah SAW langsung bertanya siapa gerangan yang melafadzkan doa tadi.

Rasulullah SAW mengagumi lafadz doa tersebut bahkan lafadz tersebut sampai bisa membuka pintu-pintu langit.

Bacaan Doa Iftitah Versi Pertama

Ada beberapa versi bacaan iftitah yang umum diketahui oleh umat Islam. Kamu bisa memilih salah satu diantara doa-doa tersebut.

Dalam artikel ini yang akan dibahas 2 versi yang umum saja.

Bila mengacu pada rujukan beberapa hadist, tidak ada larangan untuk menggabungkan lebih dari satu doa iftitah ataupun membaca salah satunya.

Kalau kamu menguasai beberapa doa iftitah maka kamu bisa membacanya bergantian di setiap shalat. Tapi ingat ya dibacanya hanya pada rakaat pertama setelah takbiratul ihram dan sebelum al fatihah.

Berikut bacaan arab doa iftitah yang paling masyur diketahui.

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .

Kemudian bahasa latinnya adalah sebagai berikut.

Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.”

Lalu terjemahannya adalah sebagai berikut.

“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.

Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.

Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).”

Baca Juga: Bacaan Dzikir Petang Berdasarkan Sunnah Beserta Manfaatnya

Doa Iftitah

Bacaan Doa Iftitah Versi Kedua

Untuk bacaan versi kedua ini juga adalah yang paling umum diketahui. Berikut bacaan arabnya.

اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ . اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ

الدَّنَسِ . اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Berikut adalah bahasa latinnya.

“Allaahumma Baa’id Bainii Wa Baina Khathaayaaya Kamaa Baa’adta bainal Masyriqi Wal Maghrib. Allaahumma Naqqinii Minal Khathaayaa Kamaa Yunaqqats Tsaubul Abyadlu Minad Danas. Allaahummaghsil Khathaayaaya Bil maa-i Wats Tsalji Wal Barad”

Lalu terjemahannya adalah sebagai berikut.

“Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahan dan dosa-dosaku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan dan dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun.”