Kamis, 14 Mei 2020

YANG MENGHALANGI DO'A


Yang Menghalangi Do’a Kita

Bicara tentang doa, sebenarnya doa2 kita itu menggantung di langit. Ada barier yang menghalangi, yaitu dosa2 kita. Ibarat balon2 yang ketahan ama plafon rumah atau nyangkut ranting pohon.

Nah, ketika dosa2 kita terhapus, maka doa2 itu pun terbang lagi melewati barier itu. Termasuk doa2 yang udah lama banget ngegantung di sana yang kita udah lupa.

Tapi Allah gak lupa. Makanya mungkin ada tiba2 sesuatu yang gak kita inginkan dikasi sama Allah. Mungkin itu doa kita yang kita lupa atau doa orang lain buat kita yang juga ketahan karna dosa kita.

Nah, kata orang, nikah itu mengundang rejeki ya? Bisa jadi mungkin ketika nikah banyak orang yang jadi tobat sehingga bikin barier nya itu hilang. Kan sering tuh ya kita denger orang yang pas bujangan gak bener pas nikah jadi bener. Mungkin itu yang menghapus barier sehingga doanya gak kegantung lagi.

Adakah keadaan di mana doa itu bisa dikabulkan walaupun sedang ketahan barier? Ada.

Ada doa yang “conditional if”, jika dia dalam kondisi itu, barier gak akan jadi penghalang.
Kondisi2nya itu :

1. Doa orang tua yang teramat sangat penuh harap. Doa itu bisa meluluhkan barier.

2. Doa orang lain (anggep namanya B) yang yang pernah dia tolong. Trus si B menyebut pertolongan orang yg didoainnya (misal si A) sebagai “pelicin” (sebenere kata2 pelicin ini gak tepat sih, konotasinya terlalu buruk, tapi gw ga tau apa diksi lainnya). Gw rasa ini bisa meruntuhkan barier. Makanya kan ada ayat/hadits: mudahkanlah urusan orang lain maka Allah akan memudahkan urusanmu.

3. Ketika orang itu sedang terzalimi. Setau gw orang terzalimi itu doanya langsung tanpa batas apapun. Barier jadi gak ngaruh.

Nah, dari semua penjabaran di atas, kesimpulannya adalah jadi sebenarnya Allah gak pernah menzalimi hambanya. Tapi manusia itu yang menzalimi dirinya sendiri. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar